BAB I
1.1 Latar Belakang
Beberapa
waktu lalu terdengar kabar yang sangat membanggakan Bangsa Indonesia. Sebuah
bengkel cat dengan bantuan beberapa siswa SMK berhasil menciptakan mobil
nasional yang 80% komponennya buatan Indonesia. Momen itu menjadi titik bangkit
bagi Indonesia khususnya siswa SMK yang selama ini dianggap sebagai masyarakat
kelas dua.
SMK adalah
sekolah menengah atas yang mengutamakan keahlian siswanya untuk menunjang
hidupnya. Tapi, sebagian besar rakyat Indonesia menganggap bila masuk SMK
memiliki masa depan yang kurang baik dibandingkan dengan bila masuk SMA.
Padahal, bila dipikirkan lebih jauh pada masa sekarang keahlian lebih
dibutuhkan daripada hanya sekedar ijazah.
Maka dari
itu karya tulis ilmiah ini dibuat untuk meluruskan pandangan masyarakat
terhadap SMK. Dan semoga karya tulis ini dapat membangkitkan minat maupun rasa
percaya diri remaja yang ingin melanjutkan pendidikannya ke SMK. SMK bisa!!!
1.2 Rumusan
Masalah
a.
Mengapa
momen Kiat Esemka dapat menjadi titik balik kebangkitan SMK di Indonesia?
b.
Apa
yang menyebabkan SMK kalah pamor dengan SMA atau sekolah sederajat lainnya?
c.
Apa
yang menyebabkan masyarakat kurang percaya dengan SMK?
d.
Apa
yang membuat SMK dapat lebih menjamin kehidupan kelak?
e.
Apa
yang telah dilakukan pemerintah untuk usahanya membangkitkan SMK?
Untuk membatasi pembahasan pada Karya Tulis ini kami
merumuskan masalah karya tulis ini sebagai berikut :
-
Bagaimana
cara untuk meyakinkan masyarakat agar lebih percaya terhadap SMK?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini
adalah untuk 1) mengangkat dan mendukung SMK agar dapat bersaing dengan sekolah
sederajat lainnya agar tidak ada lagi pandangan miring terhadap ketidakpercayaan
akan masa depan bila memilih SMK, 2)
1.4. Metode
Pembahasan
Kami membahas
masalah pada karya tulis ini dengan metode angket. Angket disebar terhadap 20 orang siswa SMP secara acak
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ni
sebagai berikut:
a.
Bab
I Pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode,
dan sistematika penulisan
b.
Bab
II Kajian Teori dan Pembahasan yang meliputi tentang SMK, prestasi SMK,
pandangan masyarakat terhadap SMK, keahlian yang didapat bila masuk SMK,
kelebihan lulusan SMK, upaya pemerintah untuk mendongkrak pamor SMK, dan cara
agar masyarakat tidak menganggap remeh SMK
c.
Bab
III Penutup terdiri dari simpulan dan saran
Bab II
2.1 Kajian Teori
a. Tentang SMK
SMK atau Sekolah
Menengah Kejuruan dalam dunia pendidikan
di tanah air merupakan satu bentuk pendidikan formal dengan menekankan
kemampuan sesuai dengan kejuruan
tertentu. Sebagai jenjang pendidikan menengah, Sekolah Menengah Kejuruan
merupakan jenjang Kelanjutan lulusan
Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah.
Sekolah
Menengah Kejuruan atau SMK yang dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja sebagai
tenaga teknis menengah, telah tersedia dalam berbagai jenis program keahlian
seperti teknik, pertanian, perhotelan dan musik. Secara konsep yang diwujudkan
dalam kurikulum, lulusan SMK memang telah dirancang sejak awal untuk menjadi
bagian integral dari perkembangan industri tanah air.
Lihat saja
misalnya bagaimana sejak awal SMK telah menyediakan program keahlian dari mulai
teknik, pertanian, perhotelan, dan musik. Namun rupanya problematika dunia
pendidikan tanah air yang terlihat idela dan mentereng, benar-benar baru
sebatas konsep sehingga kehadiran SMK yang telah dipersiapkan sejak lama baru
terdengar gaungnya tahun-tahun belakangan ini saja.
b. Prestasi
SMK
SMK Bisa!
Menjadi pendorong semangat yang terus digelorakan Kemendiknas. SMK atau Sekolah
Menengah Kejuruan yang sejak lama dipersiapkan untuk lebih awal memasuki dunia
kerja ini, memang telah banyak memberi bukti.
SMK
Bisa!!!
Jauh
sebelum kemampuan anak-anak SMK Teknik Solo menggegerkan dunia otomotif kita
karena telah mampu merakit sebuah kendaraan roda empat yang kemudian diberi
nama Kiat Esemka, anak-anak dari SMK lain telah lama menjadi bagian penting
dari sebuah proses industri di tanah air.
Anak-anak
perhotelan misalnya, telah menjadi tenaga teknik menengah yang banyak diserap
oleh dunia perhotelan dan industri pariwisata sesuai dengan jurusan
masing-masing. Demikian pula para lulusan SMK Teknik, telah menjadi bagian tak
terpisahkan dari industri otomotif untuk yang jurusan mesin, atau pada industri
perlistrikan bagi anak-anak jurusan listrik.
SMK memang
bisa. Bisa diserap oleh industri di tanah air bahkan luar negeri apa bila sisi
skill menjadi tumpuannya. Selain itu memberi kesempatan seluas-luasnya semakin
terasah pula kemampuan anak-anak SMK ini.
Adalah
sosok Sukiat –pendiri dan pemilik industri karoseri di bawah bendera CV. Kiat
di Solo- yang telah membuktikannya. Dengan memberi kesempatan yang luas dan
memfasilitasi anak-anak SMK Solo ini, dalam waktu singkat telah terbukti
bagaimana anak-anak SMK bisa merakit sebuah mobil yang untuk pertama kalinya
menjadi kendaraan Walikota Solo, Joko Widodo.
c.
Pandangan Masyarakat terhadap SMK
Penting
bagi Kita untuk mengetahui apa pendapat masyarakat terhadap SMK. Semua usaha
untuk menaikkan pamor SMK akan sia – sia apabila pandangan masyarakat sudah
sedemikian rendahnya terhadap SMK. Semua usaha itu akan ditolak mentah –mentah
meskipun diikuti dengan beberapa fakta keunggulan SMK. Maka dari itu dalam
Karya Tulis Ilmiah ini, penting untuk kami agar dapat mengetahui bagaimana saja
pendapat masyarakat terhadap SMK agar solusi dari permasalahan tersebut dapat
ditemukan.
Untuk
itu, kami membuat angket sederhana yang secara teori sudah bisa menunjukkan
bagaimana saja pendapat masyarakat terhadap SMK.
SMK atau
SMA
|
Alasan
|
SMA
|
Gengsi
|
SMA
|
Pengen aja
|
SMA
|
Kurang tertarik dengan SMK
|
SMA
|
Disuruhnya ke SMA
|
SMK
|
Disuruh
|
SMA
|
Disuruhnya ke SMA biar gampang masuk
Universitas
|
SMA
|
Ikut temen – temen
|
SMA
|
Tidak boleh ke SMK
|
SMA
|
Udah tujuannya
|
SMA
|
Persaingan lebih ketat
|
SMA
|
Lebih memilih SMA
|
SMA
|
Biar gampang masuk Universitas
|
SMA
|
Mau jadi dokter gigi
|
SMA
|
Pengen aja
|
SMA
|
Pengen
|
SMA
|
Pengen
|
SMA
|
Ikut – ikut temen
|
SMA
|
Lebih banyak kesempatan lewat jalur
undangan
|
SMA
|
Lebih terjamin
|
SMA
|
Lebih suka SMA
|
Kesimpulan
yang kami dapat dari hasil angket tersebut adalah benar bahwa pendapat
masyarakat terhadap SMK memang masih begitu buruk. Bahkan bila dilihat lebih
dalam faktor gengsi-lah yang paling
menonjol.
Faktor
kedua adalah lebih mudahnya akses untuk masuk Perguruan Tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa setidaknya SMK dianggap tidak dapat bersaing dengan SMA dalam
hal melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Padahal, masuk
Perguruan Tinggi juga belum tentu dapat menunjang kehidupannya kelak.
Jadi kesimpulannya,
pandangan masyarakat terhadap SMK secara umum adalah tidak lebih baik dari SMA
karena dianggap tidak dapat menunjang kehidupannya kelak.
2.2 Pembahasan
a. Keahlian
yang Diperoleh bila Masuk SMK
Sudah
kita ketahui bersama bahwa SMK adalah sekolah kejurusan. Maksudnya adalah
kurikulum yang ada di SMK lebih menekankan keterampilan siswanya daripada
akademis. Oleh karenanya, siswa SMK sudah memiliki modal bila mereka sudah
lulus kelak.
Keahlian
yang didapat siswa ditentukan berdasarkan jurusan apa yang dia ambil. Berikut
beberapa contoh jurusan yang ada di SMK :
1.
Teknik
2.
Pertanian
3.
Perhotelan
4.
Musik
5.
Analis
Kimia
6.
Komunikasi
7.
Farmasi
8.
Keperawatan
9.
Tata
Boga
10.
Dll
Tentunya keahlian – keahlian yang didapat dari jurusan di atas dapat
menjadi modal yang kuat untuk usahanya kedepan. Entah itu menjadi entrepreneur, pegawai, maupun terus
melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
Tidak seperti SMA, keahlian yang didapat dari SMK terbilang cukup
mumpuni. SMA lebih mengutamakan akademis sehingga dalam cangkupan pekerjaan
terlihat lebih sedikit dari SMK yang sudah dibekali dengan keahlian – keahlian
yang memang lebih dibutuhkan di zaman modern ini.
b. Kelebihan
Lulusan SMK
Berbicara
soal kelebihan, lulusan SMK pun memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya adalah:
1.
Lebih
mudah mendapatkan pekerjaan.
Karena
penjurursan yang dilakukan sejak dini, memberikan para lulusan SMK sebuah
keahlian dan pengalaman yang cukup dibidangnya sehingga lebih siap terjun ke
dunia kerja. Pemerintah pun sudah menjamin lulusan SMK akan mendapatkan tempat
di industri dalam dan luar negeri.
2.
Lebih
banyak melakukan praktek kerja dan penelitian.
Dengan banyaknya melakukan praktek kerja dan
penelitian, lulusan SMK akan memiliki pengalaman dan terbiasa dengan equipment maupun tata cara menggunakannya
saat bekerja.
3.
Mental
yang sudah terbentuk
Dengan pengalaman yang cukup, para lulusan SMK
memiliki mental pekerja keras dan pantang menyerah. Sehingga para lulusannya
siap menghadapi persaingan dunia kerja yang sangat ketat dan membutuhkan dedikasi
yang tinggi serta motivasi yang besar.
4.
Lebih
terjamin masa depan
Dengan keahlian, kesiapan mental, serta dukungan dari
pemerintah, pastinya lulusan SMK akan lebih terjamin masa depannya. Setidaknya
ini menjadi satu nilai plus dari
lulusan sekolah sederajat lainnya.
c. Upaya Pemerintah
untuk Mendongkrak Pamor SMK
Berbicara
tentang upaya pemerintah, tentu saja sudah banyak program-program yang
dilakukan pemerintah untuk mendongkrak pamor SMK dimasyarakat. Salah satunya
adalah program “SMK BISA!” yang dibuat untuk menopang tujuan di atas dan
setelah sekian lama program ini mulai menunjukkan keberhasilannya. Sudah banyak
perusahaan besar yang bekerja sama dengan SMK untuk meminta lulusannya bekerja
di perusahaan tersebut. Tentunya kabar ini menjadi kabar yang baik agar
masyarakat dapat kembali percaya kepada SMK.
Usaha
pemerintah yang lain adalah dengan menambah SMK di Indonesia. Yang saat ini,
jumlah SMA lebih banyak daripada SMK. Dengan upaya tersebut, diharapkan SMK
menjadi pilihan untuk meneruskan sekolah ketika lulus dari SMP.
Selain itu,
pemerintah pun meringankan biaya masuk SMK. Tapi tidak berarti kualitas lulusan
SMK menjadi rendah, bahkan lulusan SMK
sudah siap untuk langsung terjun ke dunia kerja ketika lulus dari SMK.
Adapun
usaha pemerintah yang lain adalah mendukung dengan cara mengambl lulusan SMK
untuk bekerja. Di dalam dunia kerja, para lulusan SMK lebih mudah mendapatkan
pekerjaan karena keahlian, pengalaman, dan mental mereka yang sudah terbiasa
bekerja keras.
Sosialisasi,
hal terpenting untuk mendongkrak pamor SMK mata masyarakat. Salah satunya yang
dilakukan oleh Walikota Solo, Joko Widodo. Dengan menggnakan mobil “Kiat
Esemka” sebagai mobl dinasnya, secara tidak langsung beliau telah membuktikan
kepada masyarakat luas bahwa SMK Bisa!
d. Cara Agar Masyarakat Tidak Menganggap Remeh
SMK
Gengsi, itulah alasan yang paling umum ketika
kami bertanya soal memilih SMK atau SMA. Mereka menganggap bahwa di SMK tidak
bisa meneruskan ke perguruan tinggi, padahal apabila masuk SMK kita dapat lebih
mudah meneruskan jurusan kita di perguruan tinggi. Padahal, di luar negeri
sekolah-sekolah sederajat seperti SMA menerapkan kurikulum seperti SMK yang
mewajibkan siswanya untuk memilih jurursan yang akan ditekuninya. Kita
bandingkan dengan SMA yang ada di negara ini, penjurusannya hanya ada dua
ataupun tiga. Yaitu IPA, IPS, dan Bahasa yang hampir semua pelajaran harus kita
pelajari dan kita kuasai. Sedangkan SMK hanya mempelajari pelajaran sesuai
dengan jurusan kita. Sehingga diharapkan lulusan SMK memiliki keahlian
untuk bisa terjun langsung ke
masyarakat.
Cara yang
bisa untuk mendukung hal diatas adalah dengan mengubah mind-set masyarakat
secara umum terhadap SMK. Salah satunya adalah dari diri SMK itu sendiri dengan
menunjukkan prestasi terhadap masyarakat maupun secara langsung ataupun tidak.
Contoh secara langsung adalah dengan produk-produk yang dibuat oleh siswa SMK,
seperti mobil ‘Kiat Esemka”, mulai dipasarkan dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat juga dengan kualitas yang bagus. Hal itu akan membuat masyarakat
lebih menghargai karya siswa SMK dan secara tidak langsung akan mengubah secara
perlahan pola pikir mereka. Contoh secara tidak langsung adalah dengan
direkrutnya lulusan-lulusan SMK oleh perusahaan-perusahan besar yang ada di
dalam maupun luar negeri. Itu membuktikan bahwa keahlian mereka diakui oleh
perusahaan-perusahaan tersebut.
Jadi,
mulailah berpikir secara terbuka dan jangan lagi memikirkan soal gengsi.
Pikirkanlah soal masa depan karena kita hidup bukan untuk hari ini saja, masih
ada hari esok yang harus kita hadapi.
Bab III
3.1 Simpulan
Setelah
semua pembahasan di atas, kami menyimpulkan bahwa SMK itu tidak kalah bersaing
dengan sekolah sederajat lainnya. Hanya pandangan dan pola pikir masyarakat
yang membuat SMK seakan - akan kalah dalam persaingan tersebut. Oleh karena
itu, kami berpikir cara pertama untuk mengangkat kembali nama SMK adalah dengan
mengubah mind-set masyarakat terhadap SMK itu sendiri. Semoga cara yang
diberikan dalam karya tulis ilmiah ini dapat benar – benar membantu dalam
kebangkitan SMK pada umumnya. SMK Bisa!
3.2 Saran
Saran
dari kami adalah:
Mulailah berpikir dengan terbuka.
Jangan lagi meninggikan yang namanya gengsi. SMK itu bukan lagi pilihan
yang buruk untuk melanjutkan pendidikan.
Bahkan, SMK dapat memberi jaminan untuk masa depan. Maka dari itu kami
menyarankan untuk menjadikan SMK sebagai pilihan untuk melanjutkan pendidikan.
SMK Bisa!
Daftar Pustaka